Skip to content
Zhizaf Creative
Zhizaf Creative

Berfikir, Berkarya, Berbagi

  • Home
  • Multimedia
    • Media Pembelajaran
    • Multimedia Technology
  • OJS
  • Socio-technical
  • Menulis
    • Menulis Karya Ilmiah
    • Jurnal Ilmiah
Zhizaf Creative
Zhizaf Creative

Berfikir, Berkarya, Berbagi

Feb 23, 2020Feb 23, 2020

Sekilas tentang Augmented reality (AR)

Dibaca: 498

Augmented Reality  (AR) merupakan penggabungan benda-benda yang ada di dunia maya (virtual) ke dalam   dunia   nyata   dalam   bentuk   dua   dimensi maupun tiga dimensi yang dapat disentuh, maupun dilihat, dan juga dapat didengar. Pada AR,  informasi  ditingkatkan  atau  ditambahkan dengan menggabungkan antara realitas dan objek maya yang telah didesain sebelumnya. Dengan ARpengguna dapat berinteraksi dengan dunia nyata secara bersamaan menggunakan komputer/gadget untuk mengeksplorasi informasi dan berinteraksi dengan  benda-benda  virtual  (Aw Kien  Sin,  2010:1,6).  Idealnya hal ini dapat dilihat pengguna objek real dan virtualnya secara bersamaan. Biasanya AR mempunyai karakteristik yaitu: menggabungkan real dan virtual, real-time, dan berupa objek 3D maupun video. Contoh dalam penggunaan ARpada sistem android dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini.

Gambar 1. Augmented Reality dengan menggunakan gadget Android (Harits, 2010)

Pada Gambar 1 terlihat bahwa sebuah kertas yang mempunyai pola dengan tulisan, diatas pola itu bisa ditambahkan sebuah informasi virtual objek 3D berbentuk kubus yang bisa dilihat pada gambar yang kanan.  Ini  adalah  salah  satu  contoh  bagaimana sebuah  aplikasi  AR  bekerja  pada sebuah  penanda. Selain itu aplikasi ARjuga dapat di aplikasikan pada objek lain tak terbatas pada kertas penanda saja. Pada Buku ARTikon Joyfull penanda yang digunakan terletak pada halaman-halaman buku, dengan dibuat desain yang menarik.

Cara kerja ARpada gadget android bisa dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Workflow Augmented Reality pada aplikasi android (Scramboo: 2013)

Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa aplikasi  AR pada gadget android terdiri dari baik fisik serta digital. Implementasinya memanfaatkan  webcam  atau  kamera  pada  gadget user untuk menangkap pandangan dunia nyata kemudian mengirim untuk proses deteksi marker di bagian AR Software. Objek 3D akan muncul setelah ID dari marker ditentukan dan diproses oleh content management system. Kemudian  pandangan dunia nyata ditangkap dan dikombinasikan dengan konten digital   dan   dikirim  ke  pengguna   melalui   layar monitor gadget pengguna.

Baca Juga:   Virtual Reality

Salah satu pendekatan dalam menggunakan AR adalah menggunakan metode marker (penanda). Metode menggunakan marker adalah metode yang memanfaatkan  penanda untuk memunculkan objek 3D.  Dalam  implementasi   Augmented  Reality   di dalam  smartphone,  ada  beberapa  tahapan  proses yang  dilalui  (Jaeyoung  Kim,  2011:  1070,1073), yaitu:

  1. Tresholding. Proses tresholding adalah awal pendeteksian yang pertama kali dilakukan  oleh smartphone dengan menangkap image marker. Image yang dicapture oleh kamera smartphone akan  diproses dengan  memanfaatkan  pixel gamber  yang  ditangkap.  Jika  nilai  pixel  lebih besar dari ambang batas nilai, pixel yang diatur untuk putih. Jika tidak, pixel diatur ke hitam.
  2. Contour detection. Deteksi kontur adalah untuk menyimpan batas-batas objek dalam gambar. Dalam  deteksi  kontur,  piksel  yang  gelap dianggap sebagai batas seperti metode pelabelan.
  3. Rectangle  Fitting.  Tahap  ini  adalah  untuk memeriksa semua poligon tertutup untuk benar- benar menjadi persegi panjang.
  4. Undistortion. Untuk pola pemeriksaaan, tahap ini adalah  untuk  mengubah  koordinat  objek  3D menjadi   2D.   Homography   matriks   dihitung dibuat untuk mengubah setiap pixel dalam kandidat penanda dari koordinat 3D menjadi koordinat 2D.
  5. Pattern checking. Untuk membedakan masing- masing penanda. Setiap marker mempunyai id penanda unik, jadi satu penanda dapat dibedakan dengan penanda lain.
  6. Pose   estimation.   Dalam   tahap   ini   akan dimunculkan objek virtual yang telah diperhitungkan dari koordinat penandanya.

Pada Gambar 3 dibawah ini menunjukkan bagaimana  sebuah  aplikasi  AR memunculkan sebuah informasi tambahan (Augmented Realitynya) dengan menggunakan penanda (marker)

Gambar 3. AR dengan marker (Jaeyoung Kim, 2011: 1070,1073)

References

  • Aw Kien Sin; Zaman, H.B., “Live Solar System (LSS): Evaluation of an Augmented Reality book-based     educational   tool,” Information Technology (ITSim), 2010 International Symposium in , vol.1, no., pp.1,6, 15-17 June 2010
  • Ha r it s. 2 0 10 . Pen g er ti an A u gm en t ed Rea l it y. ( http ://www.haritsthinkso.com/2010/12/augmented-reality-adalah-teknologi-yang.html)
  • Scramboo.  2013.  Augmented  Reality  Explained. 2013. (http://www.scramboo.com/augmented- reality-explained)
  • Jaeyoung Kim; Heesung Jun, “Implementation of image processing and augmented reality programs  for  smart  mobile  device,” Strategic Technology (IFOST), 2011 6th International Forum  on ,  vol.2,  no.,  pp.1070,1073,  22-24 Aug. 2011
Baca Juga:   Apa itu Teknologi Multimedia?

Related posts:

Apa itu Teknologi Multimedia?
Virtual Reality
Multimedia dalam Pendidikan: Antara kemajuan dan keahlian
Multimedia Technology ARAugmented Reality

Post navigation

Previous post
Next post

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Mendeley sebagai Tools Menulis Karya Ilmiah
  • Update Discontinued Scopus March 2021, Termasuk IOP Conference Series: MSE
  • Word Processor, mudahkan pekerjaan dokumen
  • Cara Menonaktifkan Update Otomatis Adobe® Acrobat® DC, XI, X.
  • Discontinued Scopus February 2021
  • Garuda Dikti dan Cara Indeks Jurnal
  • List of discontinued journals from Scopus
  • Jurnal Predator – Predatory Journal? Agar tidak salah pilih Jurnal
  • Cek ID Scopus – Dosen, peneliti dan author 2020
©2023 Zhizaf Creative | WordPress Theme by SuperbThemes